Kamis, 27 Juni 2013

KESALEHAN DAN KESUKSESAN

           


        Saleh dan sukses adalah dua kata yang saling berkaitan . Jika ada kesalehan biasanya ada kesuksesan, demikian juga jika ada kesuksesan biasanya ada kesalehan. Apakah setiap orang yang sukses harus saleh.? Jawabku tidak lain ''ya'', karena allah SWT sendiri telah mengikrarkan bahwa sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh bagi mereka surga yang mengalir di bawahnya.
        Allah SWT telah memberikan jaminan surga bagi orang-orang yang beriman dan saleh, itulah kesuksesan yang sangat besar. Jika kita bandingkan kesuksesan surga dan kesuksesan dunia,tentu lebih utama dan  lebih mahal kesuksesan surga. Bahkan secara jelas ,Allah SWT juga akan memberikan kemudahan dan rezeki yang tak terduga-duga kepada orang-orang yang bertaqwa adalah orang-orang yang saleh.

       Orang saleh pantas sukses di dunia, karena orang saleh memiliki kemampuan mengendalikan dirinya serta berbuat yang terbaik untuk hidup.Kesuksesan di dunia tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan, kemampuan manajerial dan finansial seseorang seperti kebanyakan anggapan orang selama ini, tetapi juga di pengaruhi oleh emosi dan spiritualnya.Karena itu,menurut Rasulullah SAW, orang yang kuat bukanlah orang yang menang dalam perkelahian,tetapi orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah. Orang yang mampu mengendalikan emosinya inilah orang yang saleh.

        Jika orang hanya mengandalkan kecerdasan,kemampuan dan keunganya saja dapat terperosok kedalam nafsu tak terkendali . Di dalam diri manusia ,ada nafsu yang selalu mengajak kepada kejahatan .  Sebagus apapun potensi  dalam diri manusia, jika tidak di iringi piranti yang dapat mengendalikan nafsunya,maka manusia akan gagal. Piranti itu tidak lain adalah kesalehan yang di dapat dari komitmenya berpegan teguh pada apa yang telah dituntunkan Allah Rasulnya.
       
       Sekarang ini kecnderungan ara remaja lebih mengedepankan emosi dalam menghadapi dalam menghadapi berbagai persoalan.Karena itu tidak ada pilihan lain bagi remaja ,jika dirinya ingin  menjadi orang sukses,maka ia harus menjadi orang saleh . Karena dengan kesalehannya,seorang remaja akan mampu menghadapi tantangan kehidupan dunia ini dengan tekun,tabah,konsisten dan penuh motivasi.
        
       

Senin, 24 Juni 2013

Pacaran Menurut Islam

         Istilah pacaran tidak bisa lepas dari remaja, karena salah satu ciri remaja itu adalah adanya rasa senang  kepada lawan jenis di sertai keinginan untuk memiliki. Pada masa ini, seorang biasanya mulai 'Naksir' lawan jenisnya. Lalu ia berupaya melakukan pendekatan untuk mendapatkan kesempatan  mengungkapkan isi hatinya. Setelah pendekatannya berhasil dan gayung bersambut, lalu keduanya mulai berpacaran.

        Pacaran dapat di artikan bermacam - macam, tetapi intinya adalah jalinan cinta antara seorang remaja dengan lawan jenisnya. Praktik pacaran juga bermacam - macam, ada yang sekedar berkirim surat, telpon, menjemput, mengantar atau menemani pergi ke suatu tempat, apel, sampai ada yang layaknya pasangan suami istri.

      Di kalangan remaja sekarang ini, pacaran menjadi identitas yang sangat di banggakan. Biasanya seorang remaja akan bangga dan percaya diri jika sudah memiliki pacar. Sebaliknya remaja yang belum memiliki pacar di anggap kurang gaul. Karena itu, mencari pacar di kalangan remaja tidak saja menjadi kebutuhan biologis tetapi juga menjadi kebutuhan sosiologis. Tidak heran, kalau sekarang mayoritas remaja sudah memiliki teman spesial yang di sebut 'pacar'.

     Istilah pacaran sebanarnya tidak di kenal dalam islam. Untuk istila hubungan percintaan anatara laki - laki dan perempuan, islam mengenalkan istilah "khitbah (meminang)". Ketika seorang laki - laki menyukai seorang perempuan, maka ia harus mengkhitbanya dengan maksud akan menikahinya pada waktu dekat. Selama masa khitbah, keduanya harus menjaga agar jangan sampai melanggar aturan - aturan yang telah di tetapkan oleh islam, seperti berduaan, memperbincangkan aurat, menyentu, mencium, memandangi dengan nafsu, dan melakukan hubangan layaknya suami istri.

     Ada perbedaan yang mencolok antara pacaran dan khitbah. Pacaran tidak berkaitan dengan perencanaan pernikahan, sedangkan khitbah merupakan tahapan untuk menuju pernikahan. Persamaan keduanya merupakan hubungan percitaan antara dua insan brlainan jenis yang tidak dalam ikatan perkawinan.

      Dari sisi persamaannya, sebenarya hampir tidak ada perbedaan antara pacaran dan khitbah. Keduanya akan terkait dengan bagaimana orang  memprektikkannya. Jika salama masa khitbah, pergaulan antara laki - laki dan permpuan melanggar batas - batas yang telah di tentukan islam, maka itu pun haram. Demikian juga pacaran,jika orang dalam berpacaranya melakukan hal-hal yang dilarang oleh islam,maka hal itu haram .Jadi sebenarnya yang menjadi pijakan adalah bagaimana"pacarannya",bukan pada istilah pacaran atau khitbahnya.

      Jika seseorang menyatakan cinta pada lawan jenisnya yang tidak di maksudkan untuk menikahinya saat itu atau dalam waktu dekat,apakah hukumnya haram? Tentu tidak karena rasa cinta adalah fitrah yang di berikan allah,allah telah menjadikan rasa cinta dalam diri manusia baik pada laki-laki maupun perempuan.Dengan adanya rasa cinta,manusia bisa hidup berpasang-pasangan.Adanya pernikahan tentu harus di dahului rasa cinta.Seandainya tidak ada cinta,pasti tidak ada orang yang mampu membangun rumah tangga,,,,,,,,,,,

Jumat, 31 Mei 2013

CINTA

              Cinta adalah gejolak jiwa manusia ,dan apa yang aku rasakan saat ini melampaui segala sesuatu di bumi ini.Perasaanku ini terlampau sempurna jika dilahirkan oleh kefanaan.Karena dia selalu bersamaku ,dan saat wajahku menegang dan mataku menangis,aku hanya melihat dia.Dia yang tertawa,Dia yang menangis,Dia memegangku.Kami berbisik.lilin terbakar habis.
        " Betapa aku merindukanmu'', ujarku pada batu.''Akankah kau datang kepadaku,di dalam mimpi-mimpiku?''
     Walau tiada jawaban ,aku tahu dia akan datang padaku.Allah mungkin  suda mengambil tubuh mu,tapi dia belum benar-benar pergi dalam hidupku...!!!